Selasa, 02 Maret 2010

Tuan Pikiran



Saya dapat melihat hukum tarik-menarik di mana-mana. Saya menarik sendiri segala sesuatu kepada diri Saya. Orang-orang, pekerjaan, situasi, kesehatan, kekayaan, utang, kegembiraan, mobil yang Saya kendarai, dan komunitas di mana Saya berada. Saya menarik itu semua ke diri Saya sendir seperti magnet. Apa yang Saya pikirkan adalah apa yang Saya wujudkan.seluruh hidup Saya adalah perwujudan dari pikiran-pikiran yang berlangsung dalam benak Saya.

Ketika Saya mulai mengerti Rahasia besar, kadangkali Saya menjadi takut terhadap semua pikiran negative yang Saya miliki. Saya perlu mengetahui bahwa telah dibuktikan secara ilmiah bahwa sebuah pikiran afirmatif yang meneguhkan adalah ratusan kali lebih kuat daripada sebuah pikiran negative. Ini menghapus kekhawatiran tersebut.

Syukurlah ada penundaan waktu, sehingga semua pikiran Saya tidak mewujud secara seketika. Kita akan mengalami kesulitan jika semua pikiran mewujud bersamaan. Unsure penundaan waktu menguntungkan Saya. Penundaan juga memberi kesempatan pada Saya untuk menilai ulang, memikirkan apa yang Saya inginkan, dan membuat pilihan baru.
Salah satu cara untuk menguasai pikiran adalah belajar menenangkan akal. Misalnya berdiam diri, menenangkan hati atau bermeditasi. Kalo orang islam adalah dengan sholat.

Untuk menyadari pikiran-pikiran Saya Saya juga menetapkan niat, “Saya adalah tuan dari pikiran Saya.”

Saya menerima pengetahuan yang memampukan Saya menciptakan versi diri Saya yang paling luar biasa. Dan itu sudah hadir pada frekuensi kalimat “versi diri Saya yang paling luar biasa”. Pada tahap ini Saya memutuskan ingin menjadi apa, dan memiliki apa. Visi Saya menjadi hidup Saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar